GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP AKSEPTOR KB BARU TENTANG PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI DALAM RAHIM DI PUSKESMAS PAKUAN BARU KOTA JAMBI TAHUN 2017
Categorie(s):
KESEHATAN
Author(s):
Liza
Keyword(s):
Kata Kunci : Pengetahuan, Sikap dan Pengguna Alat Kontrasepsi Dalam Rahim
DOI:
-
Abstract :
Pertumbuhan penduduk yang sangat pesat merupakan akibat dari fertilitas yang tinggi. Agar laju pertumbuhan penduduk dapat ditekan maka dibentuklah program KB. Penelitian ini berawal dari fenomena masih rendahnya akseptor KB baru yang menggunakan alat Kontrasepsi AKDR/IUD. Dari data Puskesmas Pakuan Baru Kota Jambi pada Tahun 2017 alat kontrasepsi yang paling banyak digunakan oleh akseptor KB Baru adalah Suntik yaitu 32 orang, Pil yaitu sebanyak 25 orang, Implant 14 orang, sedangkan untuk alat kontrasepsi dalam rahim/IUD hanya 13 orang dan Kondom 3 orang. Tujuan dari penelitian ini adalah diperolehnya gambaran bagaimana pengetahuan dan sikap akseptor KB tentang penggunaan Alat Kontrasepsi Dalam Rahim di Puskesmas Pakuan Baru Kota Jambi Tahun 2017. Penelitian ini merupakan penelitian deskriftif, dengan pendekatan Cross Sectional. Populasi penelitian ini adalah seluruh akseptor KB yang berkunjung ke Puskesmas Pakuan Baru Kota Jambi. Waktu penelitian April - Mei 2017. Tehnik pengambilan sampel dalam penelitian ini yaitu menggunakan metode Accidental Sampling. Analisis data yang digunakan adalah analisis univariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 32 responden, didapatkan responden dengan tingkat pengetahuan kurang baik 20 responden (62,5%), kemudian responden dengan sikap negatif yaitu 22 responden (68,8%), dan yang memakai alat kontrasepsi dalam rahim sebanyak 9 responden (28,1%). Hal ini disebabkan kurangnya pengetahuan akseptor tentang alat kontrasepsi dalam rahim, seperti tentang dimana sebaiknya pemasangan AKDR dilakukan, kapan ibu harus melakukan kunjungan ulang setelah pemakaian AKDR dan tentang siapa saja yang tidak boleh memakai alat kontrasepsi dalam rahim.
ISSN:
2356 - 0142
eISSN:
2356 - 0142
Description:
Pertumbuhan penduduk yang sangat pesat merupakan akibat dari fertilitas yang tinggi. Agar laju pertumbuhan penduduk dapat ditekan maka dibentuklah program KB. Penelitian ini berawal dari fenomena masih rendahnya akseptor KB baru yang menggunakan alat Kontrasepsi AKDR/IUD. Dari data Puskesmas Pakuan Baru Kota Jambi pada Tahun 2017 alat kontrasepsi yang paling banyak digunakan oleh akseptor KB Baru adalah Suntik yaitu 32 orang, Pil yaitu sebanyak 25 orang, Implant 14 orang, sedangkan untuk alat kontrasepsi dalam rahim/IUD hanya 13 orang dan Kondom 3 orang. Tujuan dari penelitian ini adalah diperolehnya gambaran bagaimana pengetahuan dan sikap akseptor KB tentang penggunaan Alat Kontrasepsi Dalam Rahim di Puskesmas Pakuan Baru Kota Jambi Tahun 2017. Penelitian ini merupakan penelitian deskriftif, dengan pendekatan Cross Sectional. Populasi penelitian ini adalah seluruh akseptor KB yang berkunjung ke Puskesmas Pakuan Baru Kota Jambi. Waktu penelitian April - Mei 2017. Tehnik pengambilan sampel dalam penelitian ini yaitu menggunakan metode Accidental Sampling. Analisis data yang digunakan adalah analisis univariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 32 responden, didapatkan responden dengan tingkat pengetahuan kurang baik 20 responden (62,5%), kemudian responden dengan sikap negatif yaitu 22 responden (68,8%), dan yang memakai alat kontrasepsi dalam rahim sebanyak 9 responden (28,1%). Hal ini disebabkan kurangnya pengetahuan akseptor tentang alat kontrasepsi dalam rahim, seperti tentang dimana sebaiknya pemasangan AKDR dilakukan, kapan ibu harus melakukan kunjungan ulang setelah pemakaian AKDR dan tentang siapa saja yang tidak boleh memakai alat kontrasepsi dalam rahim.